Jangan Sebut Bom Pos Polisi, Jangan Bom Thamrin, Pak Menteri pun Pusing

Jangan Sebut Bom Pos Polisi, Jangan Bom Thamrin, Pak Menteri pun Pusing
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto.dok.JPNN

Beruntung, ledakan bom sudah bisa diatasi oleh polisi di lapangan dalam hitungan sekitar lima jam. Pria berkumis ini merasa bersyukur saat mengetahui tidak ada satupun wisatawan yang membatalkan jadwal kedatangannya ke Indonesia.

"Karena saya gak bisa kemana-mana saat itu karena kondisi belum kondusif, saya telepon beberapa airline untuk tanya apa ada yang membatalkan penerbangannya pada saat itu. Setelah semua dicek, gak ada satupun yang melakukan cancel," ujar Arief.

Pria 54 tahun ini langsung lega saat mengetahui orang penting di Indonesia langsung hadir untuk memberikan semangat dan memantau dari dekat insiden tersebut. Sejumlah para pembantu Jokowi-JK juga langsung merapat.

Karenanya saat hadir di acara ASEANTA 2016, alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini bisa menjelaskan dengan gamblang bagaimana keadaan warga Indonesia, khususnya Jakarta pasca-insiden itu terjadi.

"Dan yang buat tenang jam tiga sore presiden sudah hadir, besoknya hadir lagi, semua menteri juga hadir. Ini memberikan nilai positif untuk Indonesia. Banyak yang tanya, saya sampaikan kepada mereka, bahwa kami sudah recovery cepat, sekitar jam jam sudah selesai. Dan teman-teman di ASEAN memberikan apresiasi. Saya bilang kami tidak takut," tandas Arief. (chi/jpnn)




 


 


LEDAKAN bom di Thamrin, Jakarta, pada 14 Januari 2016 lalu, membuat Menteri Pariwisata Arief Yahya pusing tujuh keliling. Mantan direktur utama PT


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News