Jangan Terkecoh, Yuk Kenali Gejala HIV

Jangan Terkecoh, Yuk Kenali Gejala HIV
Aktivis Tasikmalaya Suarakan Pemberantasan HIV AIDS Ilustrasi by:

Contoh melalui cairan tubuh adalah saat berhubungan seksual tanpa pengaman atau kontak darah dengan luka penderita, atau tertusuk jarum suntik yang bekas dipakai oleh orang yang terinfeksi HIV.

Tidak seperti penyakit lainnya yang timbul setelah terpapar virus dan menimbulkan gejala khas, infeksi HIV baru dapat menimbulkan gejala setelah bertahun–tahun kemudian. Dan perlu diingat, gejala yang ada sangat tidak khas, kecuali jika sudah berat, seperti misalnya TB millier dan meningitis.

Lalu, bagaimana caranya mengetahui apakah Anda memiliki HIV atau tidak? Satu-satunya cara adalah dengan melakukan pemeriksaan HIV. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan mengambil darah dan dilihat hasilnya apakah terdapat virus HIV atau tidak.

Sangatlah penting untuk mengetahui apakah Anda memiliki HIV atau tidak, terutama bagi yang berisiko tinggi seperti pekerja seks komersil, berhubungan seksual dengan banyak pasangan, serta petugas medis.

Yang terjadi pada tubuh penderita

Ketika seseorang sudah terinfeksi virus HIV, beberapa dapat mengalami gejala serupa seperti flu dalam dua hingga empat minggu setelah terinfeksi (stadium 1). Tetapi beberapa orang ada yang tidak mengalami gejala apapun selama fase ini.

Gejala seperti flu yang muncul bisa berupa demam, menggigil, muncul ruam pada kulit, keringat malam, nyeri otot, radang tenggorokan, mudah lelah, pembesaran kelenjar getah bening, atau sariawan di mulut.

Perbedaan antara gejala flu biasa dan gejala pada stadium 1 HIV ini adalah jika gejala flu biasa akan hilang dalam 1 minggu dan tidak muncul kembali lagi, gejala yang menyerupai flu ini bisa terjadi berulang ulang kali dan cenderung lebih berat daripada sebelumnya.

Pada fase awal, gejala HIV bisa saja mirip dengan gejala penyakit lainnya. Karena itu, Anda perlu mengetahui gejala-gejala HIV.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News