Jantung Babi

Oleh: Dahlan Iskan

Jantung Babi
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Babi umur satu tahun di perusahaan itu beratnya dikendalikan agar hanya 120 Kg. Kalau dibiarkan, berat babi seumurnya bisa mencapai 220 Kg. Berarti memerlukan jantung yang lebih besar.

Sedang berat badan David tidak sampai 100 Kg. Ia tidak memerlukan jantung sebesar babi 220 Kg.

Setiap kali menulis organ babi saya selalu ingat dokter saya: Dr Kabat, Surabaya. Ia ahli paru. Ia seorang aktivis Islam. Setiap mengeluarkan resep selalu ia tulis kata ''Bismillahirrahmanirrahim'' –dalam huruf Arab.

Suatu saat ia minta agar saya menyelenggarakan seminar ilmiah-keagamaan. Topiknya: mengapa ayat Quran hanya mengharamkan daging babi. "Mengapa begitu spesifik disebut 'daging' babi. Kok bukan babi seluruhnya," katanya.

Waktu itu ia memberi tahu ilmu baru: hanya katup jantung babi yang bisa dipakai mengganti katup jantung manusia. "Jangan-jangan selain dagingnya babi tidak diharamkan," kata almarhum.

Tentu saya tidak menyanggupi permintaan dr Kabat itu. Hebohnya bisa tidak ketulungan. Buang-buang energi.

David sendiri suka makan daging babi. Baginya tidak ada masalah kalau harus ada babi yang mati untuk diambil jantungnya. Toh sudah sering ada babi mati untuk ia makan dagingnya. (*)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Manusia ternyata bisa hidup dengan menggunakan jantung babi. Sudah terbukti minggu lalu. Di Maryland, Amerika Serikat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News