Jatah Pupuk Urea Subsidi di Banyuwangi Bertambah Menjadi 60.623 Ton
Rabu, 31 Maret 2021 – 19:57 WIB

Syahrul Yasin Limpo. Foto: Ricardo
Baca Juga: Hasil KLB Ditolak, AHY Menyebut Nama Jenderal Moeldoko dan Jhoni Allen
"Berapa pun tambahan pupuk bersubsidi tidak akan pernah cukup, pasti selalu kurang. Mengapa? Karena ketika ditambah jumlahnya, masyarakat pasti membeli dengan jumlah banyak, meskipun sudah ada aturan setiap petani hanya dijatah untuk dua hektare (jika lebih pakai pupuk nonsubsidi)," tuturnya.
Oleh karena itu, kata Arief, Kabupaten Banyuwangi saat ini telah membuat terobosan, yakni program Agro Solution. Dengan program itu petani mendapatkan pendampingan mulai dari pembenihan, olah lahan, pupuk, hingga panen dan pascapanen. (*/jpnn)
Alokasi pupuk urea bersubsidi itu lebih banyak dibanding kuota yang diterima Banyuwangi pada 2020 sebanyak 49.000 ton.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
BERITA TERKAIT
- KPK Periksa Direktur PT Waruwu Yulia Lauruc Terkait Kasus Pengadaan Karet di Kementan
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global