Jatim Masih Kebingungan dengan Instruksi Presiden
Dengan demikian, Jatim hampir tidak membutuhkan daging impor. Namun, jika harga dipaksakan hingga Rp 80 ribu per kilogram, otomatis Jatim harus membuka keran impor. ”Kalau daging impor masuk, para peternak lokal bisa marah,” ungkapnya.
Menurut Ardi, jika presiden memang menginginkan harga tersebut, Jatim harus dimasukkan dalam rencana impor pemerintah. Padahal, impor daging seharusnya lebih dikhususkan pada daerah-daerah yang bukan penghasil daging sapi.
Saat ini harga daging sapi di Jatim memang masih relatif tinggi, berkisar Rp 103 ribu hingga Rp 105 ribu per kilogram. Untuk itulah, petugas dari Disperindag Jatim tengah disebar ke pasar-pasar untuk menyosialisasikan kisaran harga yang ditetapkan pemprov.
Sidak ke pasar juga terus digiatkan. ”Harga tinggi ini cuma faktor psikologis masyarakat. Mereka khawatir stoknya tidak cukup,” ujar Ardi. (dio/jpg/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wamenaker Afriansyah Meyakini 3 Hal Ini Kunci Kesuksesan dalam Karier dan Kehidupan
- DJP Dinilai Tidak Sepenuhnya Melakukan Pembinaan pada Wajib Pajak
- Ikatan Alumni Smandel Gelar Halalbihalal Bernuansa Betawi
- Besok, Presiden Jokowi akan Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi
- Bea Cukai Jalin Komunikasi dengan Perusahaan Penerima Fasilitas di 3 Wilayah Ini
- Pemprov Jateng Terima 55 Ribu Usulan Program dalam Musrenbang 2024