Jejak Digital Penuh Kebencian Si Penerobos Istana

Jejak Digital Penuh Kebencian Si Penerobos Istana
Handphone Nokia. Foto: YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Petugas telah menangkap Ivon Rekso alias Muhammad Khalifah (44), warga Bekasi Timur, Jawa Barat. Dia adalah pria yang berusaha menerobos pasukan pengamanan presiden di Istana Negara pada Senin (18/12) kemarin.

Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Martinus Sitompul menerangkan, Ivon menerobos masuk Istana Negara diduga dengan niat melakukan kekerasan kepada Presiden Joko Widodo.

"Dia bilang mau ketemu, mau masuk istana untuk bertemu Pak Jokowi. Ada ancaman kekerasan yang ingin dilakukan yang bersangkutan dari hasil pemeriksaan handphonenya," kata Martinus di Mabes Polri, Selasa (19/12).

Mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat ini menambahkan, adapun ancaman yang dilakukan pelaku adalah kekerasan dan juga pembunuhan.

"Isi dari handphone pelaku ada ujaran kebencian, ancaman kekerasannya, ada ancaman pembunuhannya," tambah Martinus.

Bahkan dari pemeriksaan diketahui, pelaku tak hanya mengancan Jokowi, tapi juga mengancam Presiden Republik Indonesia ke-6 yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dari situ kemudian petugas mengamankan barang bukti handphone yang memang berisi ancaman. Martinus menyebutkan, pelaku dalam aksinya hanya membawa handphone tanpa ada benda lainnya.

"Barang bukti hanya handphonenya saja, enggak ada sajam. Di handphonenya dilihat jejak digital yang ada ternyata penuh dengan ujaran kebencian, ancaman kekerasan, ancaman pembunuhan. Ada ke Pak Presiden, Pak Prabowo, Pak SBY," tambah dia. (mg1/jpnn)


Ivon Rekso si penerobos Istana Negara ternyata sering menebar ancaman ke tokoh-tokoh penting negeri. Prabowo dan SBY pernah jadi sasarannya


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News