Jelang 30 September, Munarman FPI: Ingat Juga Jas Hijau

Jelang 30 September, Munarman FPI: Ingat Juga Jas Hijau
Sekretaris Umum FPI Munarman. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengingatkan kembali soal bahanya paham komunis yang belakangan mulai berkembang lagi di Indonesia.

Hal ini dia sampaikan menjelang 55 tahun tragedi 30 September 1965 atau dikenal sebagai peristiswa G30S/PKI.

Menurut Munarman, masalah komunisme ini penting untuk diwaspadai.

Karena faktanya saat ini, Indonesia sangat intensif menjalin hubungan dan friendly dengan Tiongkok yang berhaluan komunis.

“Bahkan birokrat sipil dan militer serta partai-partai yang ada di Indonesia, belajarnya saat ini ke RRT (Republik Rakyat Tiongkok) yang berhaluan komunis,” kata Munarman, Jumat (25/9).

Salah satu contoh kebangkitan PKI, kata Munarman, banyaknya elite penguasa yang membela kepentingan Tiongkok di Indonesia.

“Tenaga kerja asing (TKA) Tiongkok juga gila-gilaan mendapat kemudahan dan fasilitas serta perlindungan dari aparat negara Indonesia, sementara WNI usia produktif Indonesia disia-siakan dan banyak pengangguran,” terang Munarman.

Munarman juga meminta kepada masyarakat Indonesia kembali mengingat sejarah bahwa bangsa pernah dijajah Belanda selama 350 tahun lamanya.

Munarman FPI mengingatkan akan bahanya paham komunis atau neo PKI yang menurutnya belakangan mulai berkembang lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News