Jelang Akhir Tahun, Mendagri Tito Dorong Percepatan Realisasi APBD

Jelang Akhir Tahun, Mendagri Tito Dorong Percepatan Realisasi APBD
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta percepatan realisasi APBD. Foto: ilustrasi/Kemendagri

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian membeberkan data realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) per 17 Desember 2021.

Dia mengatakan data Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri menunjukkan realisasi pendapatan APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia rata-rata mencapai 86,61 persen atau Rp 1.009,33 triliun.

Tito memerinci angka tersebut terdiri dari dana transfer sebesar Rp 743,44 triliun atau 73,66 persen dan sisanya Rp 265,89 triliun atau 26,34 persen bersumber dari luar dana transfer.

"Realisasi ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya per 31 Desember 2020 92,48 persen atau Rp 1.050,93 triliun, ini gambaran umum realisasi pendapatan," kata Tito, Rabu (22/12).

Mantan Kaplori itu menjelaskan angka tersebut berasal dari rata-rata realisasi pendapatan provinsi sebesar 91,37 persen atau Rp 325,62 triliun, rerata kabupaten sebesar 84,47 persen atau Rp 558,01 triliun, dan kota sebesar 84,69 persen atau Rp 125,71 triliun.

Adapun realisasi pendapatan tertinggi ialah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 97,32 persen, disusul Kepulauan Bangka Belitung di posisi kedua sebesar 97,10 persen, Jawa Barat 96,29 persen, Gorontalo 96,27 persen, Sulawesi Tengah 95,60 persen, Sumatera Barat 95,26 persen, Aceh 95,11 persen, dan Riau 94,54 persen.

"Ini daerah-daerah yang relatif mampu mencapai target sesuai awal tahun pendapatan,” tambah Tito.

Pria kelahiran Palembang itu menyoroti beberapa daerah dengan realisasi pendapatan rendah, seperti Sumatera Selatan yang baru mencapai 77,49 persen.

Mendagri Tito Karnavian membeberkan data dari Ditjen Keuda tentang realisasi APBD per 17 Desember 2021.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News