Jelang Bentrok di Liga Champions, Carlo Ancelotti Sindir PSG

Jelang Bentrok di Liga Champions, Carlo Ancelotti Sindir PSG
Carlo Ancelotti. Foto: AFP

jpnn.com, PARIS - Suhu di kandang Paris Saint-Germain, Parc des Princes Kamis (28/9) dini hari nanti dipastikan meninggi. Itu merupakan imbas dari matchday kedua Liga Champions antara tuan rumah melawan Bayern Muenchen.

Bukan hanya lantaran kedua tim masuk dalam unggulan. Namun, kondisi internal baik PSG dan Bayern saat ini tengah menghangat. Les Parisiens--sebutan PSG--sebagaimana diketahui tengah direpotkan perselesihan antara Edinson Cavani dan Neymar Jr saat saling berebut eksekusi bola mati melawan Olympique Lyon (18/9).

Sedangkan Bayern tengah digoyang kabar bahwa beberapa pilar tim berjuluk FC Hollywood itu mulai gerah dengan pelatih Carlo Ancelotti. Dan, imbas dari dua masalah itu merembet ke hasil pertandingan keduanya di pertandingan liga. Bila PSG yang tanpa Neymar karena cedera harus puas ditahan 0-0 oleh Montpellier (23/9), maka Bayern juga bermain seri 2-2 saat melawan VfL Wolfsburg di hari yang sama.

Namun, menurut Ancelotti kondisi timnya berbeda dengan PSG. Pelatih berjuluk Don Carlo itu mengatakan bahwa skuat mahal PSG musim ini, dengan Neymar dan Mbappe, masih dalam tahap pencarian identitas permainan. ''Di Bayern, ini (identitas) sudah terbentuk. Tidak seperti PSG,'' sindir pelatih yang sudah mengoleksi tiga gelar Liga Champions dengan dua tim berbeda itu.

"Anda bisa memiliki ambisi untuk memenangkan piala, tapi bukan berarti Anda akan berada di sana pada akhirnya. Persaingan di Eropa sangat ketat,'' lanjut pelatih 58 tahun itu.

Dia juga membeberkan saat-saat terakhirnya bersama PSG sesaat setelah mengantarkan mereka kampiun Ligue 1 untuk musim 2012-2013. Menurut dia, sebenarnya dia masih ingin melatih PSG di musim berikutnya. Tetapi, hubungannya dengan presiden PSG Nasser Al-Khelaifi yang tidak cukup baik kala itu membuat semuanya berakhir lebih cepat.

Namun, kondisi saat ini berbeda karena hubungannya dengan petinggi PSG membaik dan tidak menutup kemungkinan kembali membesut PSG di masa depan.

Kingsley Coman juga mengusung misi yang sama. Sebagaimana diketahui, Coman merupakan mantan penghuni tim junior PSG pada 2004-2013. Dan, dia sempat mencicipi debut di tim senior dengan usia termuda pada 17 Februari 2013 saat kalah 2-3 dari Sochaux. Kala itu, usia Coman 16 tahun, delapan bulan, dan empat hari.

Identitas Bayern sudah terbentuk. Tidak seperti PSG.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News