Jelang Bentrok di Liga Champions, Carlo Ancelotti Sindir PSG

Dengan awal karier yang cukup bagus, harapan Coman untuk bisa membela tim kelahirannya kian besar. Namun, realita yang terjadi bertolak belakang. Dia justru "dibuang" ke Juventus dan akhirnya berlabuh di Bayern sejak dua musim lalu.
''Sangat menyenangkan kembali ke Paris,'' ucap Coman yang memang baru kali pertama kembali ke ibukota Prancis itu sejak 2014 seperti dilansir dari situs resmi Bundesliga. ''Saya ingat bahwa saat itu saya tidak banyak kesempatan untuk merasakan atmosfer stadion (Parc des Princes). Juga atmosfer yang sangat istimewa dari warga Paris,'' sambungnya.
Meski sangat mencintai Paris, namun gelandang timnas Prancis itu lebih memfavoritkan klubnya saat ini bisa menang. Sebab, dia memang berhasil menemukan bentuk permainan selama berada di klub berjuluk FC Hollywood itu.
Tidak heran, sebab dia memang ditangani dua pelatih top seperti Pep Guardiola pada 2014-2015 dan Carlo Ancelotti dalam dua musim terakhir. Buktinya dia sejauh ini sudah melakoni 69 pertandingan dengan 9 gol.
''Saya akan sangat senang bila dimainkan. Namun, prioritas tetaplah kemenangan Bayern,'' ucap Coman yang hanya bermain di empat menit terakhir saat Bayern ditahan imbang 2-2 VfL Wolfsburg akhir pekan lalu. ''Itu (hasil imbang) terjadi di di setiap tim. Dan, akan lebih mudah melawan PSG daripada Wolfsburg. Sebab, mereka (PSG) lebih diunggulkan,'' pungkasnya. (io)
Identitas Bayern sudah terbentuk. Tidak seperti PSG.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semifinal Liga Champions: Havertz & Jorginho Berpeluang Memperkuat Arsenal Hadapi PSG
- Inzaghi Puji Lamine Yamal: Talenta yang Hanya Muncul Setiap 50 Tahun
- Komentar Hansi Flick Setelah Barcelona Ditahan Imbang Inter Milan di Semifinal Liga Champions
- Barcelona Vs Inter 3-3: Pemain Seperti Ini Lahir Setiap 50 Tahun
- Barcelona vs Inter Milan: Blaugrana Masih Dibayangi Trauma 15 Tahun Lalu
- Barcelona vs Inter Milan, Inzaghi: Kami Bersemangat Melawan Tim Terkuat