Jelang Debat, Selisih Popularitas Kian Tipis
Obama-Romney Bahas Kebijakan Luar Negeri
Selasa, 23 Oktober 2012 – 09:01 WIB
Di kawasan selatan Florida, terkumpul sedikitnya tiga komunitas. Yakni, komunitas Yahudi, Kuba, dan Haiti atau Hispanik. Selama ini komunitas-komunitas itulah yang selalu mengritisi kebijakan luar negeri AS.
Dibanding yang pertama dan kedua, debat kali ini akan menyita lebih banyak perhatian publik. Obama maupun Romney jelas tak ingin kehilangan momentum. Keduanya akan berusaha keras untuk menarik simpati publik. Aplagi, dalam debat ini, pihak penyelenggara sengaja melibatkan kelompok masyarakat yang belum menetapkan pilihannya (swing voters) untuk bertanya pada kedua capres.
Selain beradu pendapat dan saling memaparkan strategi terbaiknya dari balik podium, Obama dan Romney akan berhadapan dengan kelompok penanya. Para penanya yang rata-rata pemilih yang belum punya pilihan pasti itu berhak mengajukan sebanyak mungkin pertanyaan kepada kedua capres. Dalam sesi tanya jawab itulah, Obama dan Romney punya kesempatan untuk menambah jumlah pendukung.
Keamanan kantor perwakilan AS di Libya, krisis Syria, program nuklir Iran, dan Perang Afghanistan diperkirakan mendominasi debat selama 90 menit itu. Romney punya peluang untuk memperbaiki penampilan buruknya dalam debat kedua ketika dia menyerang kebijakan keamanan Obama di Libya. ’’Publik harus sadar bahwa kebijakan luar negeri pemerintah mulai berguguran,’’ terang tim Romney.
BOCA RATON – Untuk kali ketiga, kandidat dari Partai Demokrat yang juga incumbent (presiden saat ini) Barack Obama, 51, kembali berhadapan
BERITA TERKAIT
- Soal IUU FIshing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel