Jelang Lebaran, Harga Daging Ayam Naik 100 Persen

Jelang Lebaran, Harga Daging Ayam Naik 100 Persen
Penjual daging ayam potong di pasar tradisional. Foto: Mega Retno Wulandari/Radar Tarakan/JPNN.com

jpnn.com, TARAKAN - Jelang Lebaran, harga daging ayam naik hingga hingga 100 persen yakni mencapai Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya harga daging ayam sekitar Rp 38 ribu per kg.

Salah seorang warga Selumit Pantai Maimunah (40) saat ditemui mengeluhkan harga ayam yang naik. “Harganya naik selangit, padahal saat Ramadan saya sempat beli untuk stok di rumah sekitar Rp 30 ribu,” ungkap ibu lima anak ini.

Jika dalam beberapa hari ke depan harga masih tinggi, dia berencana akan membeli daging ayam beku.

Salah satu pedagang daging ayam potong yang turut mengeluhkan kenaikan harga ayam di Pasar Boom Panjang, Karti menuturkan kenaikan yang signifikan kali ini mempengaruhi omzet penjualannya yang turun hingga 50 persen.

“Ya kaget juga, harganya bisa naik cepet kayak gini. Biasanya orang beli bisa 10 kg, sekarang cuman 5 kg aja rata-rata. Belum lagi diperotes sama pembeli, ya mau bagaimana lagi dari distributornya memang sudah naik,” sebutnya.

Sebelumnya, harga daging ayam normal untuk yang bersih dijual Rp 40 ribu perkg, sedangkan daging ayam potong kotor Rp 34 ribu – 38 ribu per kg.

Kenaikan harga daging ayam potong diharapkan dapat segera diatasi pemerintah. “Kalau bisa segera diatasi lah ini, ngeri betul harganya. Apalagi mau Lebaran banyak pengeluaran,” harapnya.

Menyikapi hal tersebut, Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disdakop-UKM) Kota Tarakan, dan Kaltara, bersama perwakilan Dinas Peternakan Kota Tarakan, langsung melakukan sidak harga daging ayam potong di pasar tradisional Tenguyun, Boom Panjang.

Beberapa hari jelang lebaran, Harga daging ayam di Tarakan mengalami kenaikan hingga 100 persen padahal stok mencukupi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News