Jelang Lebaran, Harga Daging Ayam Naik 100 Persen

Jelang Lebaran, Harga Daging Ayam Naik 100 Persen
Penjual daging ayam potong di pasar tradisional. Foto: Mega Retno Wulandari/Radar Tarakan/JPNN.com

Kepala seksi perlindungan konsumen, Disdakop dan UKM Kaltara, Septi Yustina Marthin menyebutkan, kenaikan harga daging ayam potong saat ini belum diketahui pasti, sebab dari tinjauan lapangan stok ayam potong masih cukup hingga Lebaran nanti.

“Kami baru periksa harga ayam, dari peternak stok memang agak kurang tapi cukup sampai Lebaran, inilah kami mau cari tahu dulu solusinya untuk menekan harga daging ayam agar tidak terus melonjak naik,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, sebelum melakukan sidak ke Tarakan dia beserta tim sudah melakukan survei di pasar tradisional yang ada di Tanjung Selor, harga daging ayam potong pun juga mengalami kenaikan. Namun lebih rendah jika dibandingkan Tarakan.

“Sebelum saya ke Tarakan, saya juga sudah ke pasar yang ada di Tanjung Selor. Di sana Rp 45 ribu per kg yang bersih. Jadi ini kami masih mau cari tahu akar dari kenaikan harga ayam saat ini,” ungkapnya.

“Distibutor ayam sendiri memang sudah naik harga ayam potong dari peternak, jadi alasannya biaya operasional besar, dan ayamnya kecil,” tambahnya.

Kepala Bidang Penguatan dan Pengembangan Perdagangan di Dinas Perdangangan, Koperasi (Disdagkop) dan UKM Tarakan, M. Romli menambahkan saat ini upaya yang dapat dilakukan untuk menekan kenaikan harga ayam potong dengan melakukan operasi pasar. Dengan menjual ayam potong dalam bentuk beku, seharga Rp 45 ribu kg. (ega/*/one/nri)


Beberapa hari jelang lebaran, Harga daging ayam di Tarakan mengalami kenaikan hingga 100 persen padahal stok mencukupi.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News