Jelang Natal, Duterte Perintahkan Gencatan Senjata dengan Pemberontak Komunis

Jelang Natal, Duterte Perintahkan Gencatan Senjata dengan Pemberontak Komunis
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Foto: Reuters

jpnn.com, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mendeklarasikan gencatan senjata Natal dengan tiga kelompok pemberontak sayap kiri, Minggu (22/12).

Juru bicara Kepresidenan Filipina Salvador Panelo mengatakan, gencatan senjata akan dimulai pada 23 Desember 2019 hingga 7 Januari 2020.

"Sehingga seluruh rakyat Filipina dapat menikmati ketenangan dan ketenteraman saat merayakan musim libur Natal dan tahun baru bersama orang-orang tercinta, bebas dari kekerasan atau bentuk gangguan apa pun," ujar dia.

Dia menyampaikan, Duterte telah memerintahkan penghentian operasi militer yang menyasar Partai Komunis Filipina (CPP), Tentara Rakyat Baru (NPA) dan Front Demokratik Nasional (NDF). Gencatan senjata tersebut akan diberlakukan secara nasional.

CPP juga telah mendeklarasikan gencatan senjata sepihak beberapa jam sebelum Duterte mengumumkan keputusannya.

Filipina telah terlibat konflik dengan kelompok-kelompok sayap kiri dalam 50 tahun terakhir. Duterte memulai kembali perundingan damai dengan kelompok-kelompok pemberontak tersebut saat dia menjadi presiden pada 2016.

Pada Maret tahun ini, Duterte memutuskan untuk secara permanen mengakhiri perundingan tersebut. Presiden Filipina itu mengatakan pemerintahannya tidak memiliki rencana untuk menggelar perundingan damai dengan kelompok pemberontak.

Kekuatan NPA diperkirakan berjumlah 3.500 personel, angka yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan saat puncak kekuatannya di era 1980-an yang berkisar sekitar 25.000 personel. (ant/dil/jpnn)

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mendeklarasikan gencatan senjata Natal dengan tiga kelompok pemberontak sayap kiri, Minggu (22/12).


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News