Jokowi Minta Presiden Duterte Selamatkan WNI yang Disandera Abu Sayyaf
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah tengah fokus berupaya membebaskan tiga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Presiden Jokowi pun sudah membahas masalah ini dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
"Kemarin saya berkesempatan bertemu Menteri Pertahanan Filipina saat KTT Asean RoK (Republic of Korea). Presiden juga melakukan pembicaraan dengan Presiden Filipina, Duterte," kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi kepada wartawan di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Rabu (27/11).
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi telah meminta bantuan otoritas Filipina untuk berupaya membebaskan tiga WNI dengan selamat. "Dan itu direspons dengan baik oleh mereka," jelasnya.
Tiga WNI yang diculik kelompok Abu Sayyaf saat melintas di perairan Sabah, Malaysia. Ketiganya ialah Samiun Maneu (27), Maharudin Lunani (48), dan Muhammad Farhan (27).
Ketiganya dibawa paksa ke gugusan Kepulauan Tawi-Tawi di Filipina bagian selatan dan kemudian ke markas kelompok Abu Sayyaf di Jolo. Kelompok ini siap membebaskan ketiga WNI tersebut dengan syarat uang tebusan senilai 30 juta Peso atau setara dengan Rp 8,3 miliar. (ant/dil/jpnn)
Pemerintah tengah fokus berupaya membebaskan tiga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Presiden Jokowi pun sudah membahas masalah ini dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Redaktur & Reporter : Adil
- Jokowi Hormati Putusan MK: Saatnya Bersatu, Bekerja, Membangun Negara Kita
- Soal Status Gibran dan Jokowi di PDI Perjuangan, Komarudin Bilang Begini, Tegas!
- Menyampaikan Dissenting Opinion, Hakim Arief Singgung Soal Jokowi yang Partisan
- 3 Hakim MK Dissenting Opinion, Saldi Isra Setuju Jokowi Manfaatkan Bansos dan Aparat untuk Paslon 02
- MK Sebut Tindakan Jokowi Bukan Pelanggaran Hukum, tetapi Tidak Etis
- MK Tolak Dalil Jokowi Dukung Gibran dan Lakukan Nepotisme