Jelang Natal, Kementan: Stok dan Harga Hortikultura Stabil

Jelang Natal, Kementan: Stok dan Harga Hortikultura Stabil
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Spudnik Sujono di kantor Kementan, Jakarta, Senin (18/9). Foto: Humas Kementan

Menurut Spudnik, banyak faktor yang mempengaruhi turunnya harga jual di tingkat petani. Satu diantaranya adalah panjangnya rantai distribusi.

Menjaga Kesejahteraan Petani

Karenanya, dalam rangka menjaga kesejahteraan petani melalui perbaikan harga jual, Ditjen Hortikultura sudah menyiapkan rencana jangka pendek dan panjang. Solusi jangka pendek yang diterapkan adalah dua kali bersurat ke Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) agar menyerap produksi petani.

?"Surat saya pertama tanggal 7 September. Surat kedua, baru dikirim kemarin (17/9/2017). Intinya sama, meminta (Bulog, red) segera serap, lakukan pembelian di sentra-sentra yang harganya tidak tinggi," ungkapnya. Penugasan kepada Bulog itu sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 48 Tahun 2016 dan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 27 Tahun 2017.

Cara lain yang ditempuh Ditjen Hortikultura adalah mendorong Toko Tani Indonesia (TTI) untuk segera meningkatkan penjualan cabai petani, berkomunikasi dengan pelaku industri, mendorong peningkatkan pengolahan cabai menjadi produk bernilai tinggi, serta memperpendek rantai pasok dengan menghubungkan pedagang pengecer dan petani produsen.

Sementara itu, solusi jangka panjang yang dilakukan Ditjen Hortikultura adalah sosialisasi teknologi budidaya rendah pestisida atau ramah lingkungan. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya produksi hingga 25 persen, menggalakkan mekanisasi pertanian (mektan) agar biaya tenaga kerja turun dan efisiensi sampai 30 persen. Selain itu, membangun mitra kerja sama permanen dengan industri makanan, mendorong disiplin petani dalam penerapan manajemen tanam sepanjang tahun, serta peningkatan kapasitan petani terkait pengolahan hasil panen cabai guna tahan lama dan bernilai jual tinggi.

“"Saya juga berharap adanya dukungan daerah, supaya komoditas hortikultura ada kepastian harga. Apalagi, di sana kan ada Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)," tutup peraih tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya XX ini.(adv/jpnn)


Direktorat Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementan optimistis menambah panjang daftar kesuksesannya dalam menjaga stabilitas stok dan harga


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News