Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Begini Respons Pimpinan DPD RI

Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Begini Respons Pimpinan DPD RI
Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin. Foto: Humas DPD RI

Efektivitas atau efikasi vaksin Covid-19 buatan Sinovac ini pun lebih rendah dibandingkan dengan hasil uji coba vaksin yang sama di Brazil dan Turki.

Hasilnya, efikasi di Indonesia jauh di bawah tingkat efikasi vaksin yang sama yang diuji cobakan di negara lain seperti Brazil yang sebesar 78 persen atau di Turki yang mencapai 91,25 persen. Dan ini dapat dilihat dari tingkat efektivitas vaksin Covid-19 buatan Sinovac China di Indonesia hanya 65,3 persen.

Jadi, menurut senator muda tersebut, pemerintah harus tetap mengedepankan aspek keselamatan masyarakat dengan memperketat interaksi manusia guna menekan angka sebaran Covid-19.

Sultan juga menambahkan tingkat mordibitas memang terbaca rendah pada anak-anak di Indonesia, tetapi itu pun sangat mungkin disebabkan oleh proses tracing yang rendah.

“Dengan angka tingkat kesakitan anak-anak tersebut ternyata memiliki tingkat mortalitas (kematian) di Indonesia yang cukup mengkhawatirkan,” ujar Sultan.

Menurut Sultan, rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada (27/4/2021) yang belum merekomendasikan aktivitas pelaksanaan PTM harus menjadi rujukan utama.

Sultan menyayangkan bahwa seharusnya sebelum dihadirkan kebijakan tersebut, Kementerian harus meminta pendapat kepada banyak pihak yang berkompeten, yang berpijak pada paradigma dari dunia medis.

"Kalaupun tetap dirasakan perlu melaksanakan tatap muka, selain menyiapkan Protokol kesehatan dan dukungan alat tes pemeriksaan kesehatan, Sekolah Juga dituntut untuk dapat berinovasi baru dalam proses belajar mengajar seperti melaksanakan tatap muka diruang terbuka,” ujar Sultan.

Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin merespons rencana pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News