Menjelang Rakernas, Inilah Harapan Para Petani Milenial kepada PDIP

Menjelang Rakernas, Inilah Harapan Para Petani Milenial kepada PDIP
PDIP menggelar diskusi bertajuk “Petani Milenial: Inovasi dan Kreasi Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan” dalam rangkaian Pra Rakernas IV PDIP, Kamis (21/9). Foto: DPP PDIP

Meski demikian, Rayndra menyarankan agar disediakan juga tim ahli pertanian sehingga bantuan-bantuan yang diberikan ke masyakarat lebih tepat sasaran.

Di sisi lain, Rayndra juga mendorong PDIP bisa menjadi motor yang menyatukan semua pihak terkait di bidang pertanian. Dia mengatakan pemerintah memberikan bantuan pupuk, kafe, hingga bioflok. Namun, sebenarnya menghubungkan para pegiat usaha itulah yang sebenarnya kunci kemajuan. “Ini sebenarnya satu sama lain ini bisa di kesinambungan,” jelas dia.

Sementara itu, Ujang meminta PDIP mengawasi impor bawang bombai yang merusak harga bawang merah lokal. Menurut dia, bawang merah di dataran tinggi memiliki kesamaan ukuran dengan bawang bombai.

“Kami sudah bersurat ke Irjen Hortikultura Kementan, dari segi hortikultura kemarin, jadi kami resahkan impor yang tinggi tinggi terkait izin impor bawang bombai,” kata Ujang.

Menurut dia, perlu adanya aturan yang tegas agar bawang bombai yang bisa diimpor di atas diameter 6 cm.

Ujang menyampaikan kesulitan untuk menjual, terlebih menyerap bawang merah binaan atau mitra apabila bawang bombai masuk ke Indonesia.

Sementara itu, pengusaha lele Aji mengatakan bantuan bioflok dari pemerintah kepada masyarakat banyak sekali. Namun, Aji menyatakan bantuan itu tidak dibarengi dengan pendampingan.

“Program pendampingan itu kurang. Bioflok itu harus didampingi pengetahuan tentang bioflok,” kata dia.

Para petani milenial mendorong PDIP bisa menjadi motor yang menyatukan semua pihak terkait di bidang pertanian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News