Jelang Ramadan, Anak Buah Anies Imbau Warga Tidak Beri Uang kepada Gelandangan

Jelang Ramadan, Anak Buah Anies Imbau Warga Tidak Beri Uang kepada Gelandangan
Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di kawasan Margonda, Depok, Kamis (30/4). Di tengah pandemi dan kondisi serbakritis, mereka masih berharap bantuan di jalanan. Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Pusat akan mengantisipasi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) seperti gelandangan, hingga pengamen pendatang dari luar Jakarta menjelang bulan Ramadan.

Kepala Suku Dinas Sosial (Kasudinsos) Jakarta Pusat Ngapuli Paranginangin mengatakan bahwa menjelang bulan Ramadan, biasanya jumlah PMKS di Jakarta Pusat mengalami peningkatan.

Karenanya, anak buah Anies Baswedan ini mengimbau agar warga dari luar yang tidak memiliki keperluan atau pekerjaan untuk tidak datang.

"Imbauan juga kepada masyarakat luar Jakarta supaya tidak usah datang ke Jakarta, karena pasti dilakukan penertiban. Daripada mereka terjaring di sini, tidak bisa pulang ke kampung, lebih baik di kampungnya sendiri," kata Ngapuli.

Pria yang akrab disapa Apul tersebut menjelaskan bahwa Sudinsos Jakarta Pusat bersama dengan Dinas Perhubungan dan Satpol PP akan bekerja sama di lapangan guna memantau pendatang luar Jakarta yang berpotensi menjadi PMKS.

Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah memberi uang di jalan kepada para PMKS, seperti manusia silver, manusia ondel-ondel, pengemis dan gelandangan.

Hal itu agar tidak membuat PMKS bergantung mencari uang dari uang receh warga.

"Masyarakat jangan mudah memberi di jalan karena dengan seperti itu bukan mendidik sifatnya, malah semakin ramai PMKS di jalan," kata Apul.

Anak buah Anies Baswedan ini khawatir Jakarta akan dipenuhi PMKS seperti pengamen dan gelandangan sepanjang Ramadan

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News