Jelang UN, Waspada Pensil Palsu
Selasa, 09 April 2013 – 15:20 WIB
“Dari modal tersebut, saya bisa mendapatkan keuntungan dua kali lipat,” ujarnya. Mengenai kualitas, AN tidak paham dan mengaku tidak mau tahu resiko yang diterima pembelinya.
“Yang terpenting, barang yang saya jual laku. Karena mencari uang haram saja sulit, apalagi uang halal,” ujarnya sembari mengatakan, pendistribusiannya di Siantar sudah ke puluhan pedagang ataupun grosir perlengkapan alat tulis.
Kepala Dinas Pendidikan Siantar Setia Siagian saat dimintai tanggapannya mengatakan, persoalan perdaran peralatan UN adalah permasalahan bersama. Dalam keadaan ini, dia mengimbau, guru terutama kepala sekolah harus ambil peran ganda. Selain itu, tambahnya, para siswa diharapkan untuk rutin mengikuti segala test ataupun try out.
“Try out itu sangat penting. Begitupun dengam tes atau pelatihan. Selain untuk membiasakan dan melancarkan siswa dalam mengisi lembar jawaban, hal itu juga dapat mencegah penggunaan pensil palsu. Karena, dari hasil try out, dapat dilihat apakah alat yang digunakan siswa sudah memenuhi standar untuk UN atau tidak,” ujarnya.
SIANTAR – Ujian nasional (UN) tingkat SMA sederajat, akan berlangsung mulai 15 April mendatang. Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya pensil
BERITA TERKAIT
- Sinergi Atma Jaya-Perhumas Jadikan Komunikasi Tetap Relevan dalam Keilmuan dan Praksis
- FISIP UPN Veteran Jakarta & UiTM Implementasikan Kerja Sama Dua Fakultas
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
- Dukung Kualitas Pendidikan, Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu
- BAZNAS Adakan Program TOT Pengajar Al-Qur'an Isyarat
- Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham