Jembatan Ambruk, Syaukani Tak Tahu
Selasa, 29 November 2011 – 07:33 WIB
Foto: Kaltim Post/JPNN
Sekarang Syaukani menjalani dua metode terapi. Yakni, untuk fisik agar bisa menggerakkan tangan dan kaki melalui terapi di kolam renang. Tujuannya agar otot-otot tidak kaku. Ini rutin dilakukan seminggu tiga kali di Kota Tepian.
Peringatan Tuhan
Terapi di kolam renang dilakukan dengan alat bantu; kursi roda, alat berdiri, dan pelampung. Sedangkan untuk mengembalikan ingatan, selain selalu diajak berbincang, ada juga terapi otak dengan alat khusus.
Peringatan Tuhan
Mantan Gubernur Kaltim Yurnalis Ngayoh juga angkat suara terkait musibah yang mengejutkan publik akhir pekan lalu itu. Kepada media ini, dia meneruskan pesan balasan yang dikirim sebelumnya kepada rekan satu asrama yang sama-sama menuntut ilmu di Jakarta, yang ikut menyampaikan keprihatinan.
Menurut Ngayoh, tragedi itu adalah peringatan dan cobaan Tuhan. "Peringatan, mungkin karena ada perbuatan kita yang tidak benar waktu membangun. Bisa karena ada kesalahan disengaja atau tidak disengaja dalam konstruksi, atau dalam penggunaan dana "oleh petugas atau pejabat yang terkait," katanya.
BALIKPAPAN-Keluarga besar Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari, memilih menyembunyikan tragedi ambruknya Jembatan Kartanegara (Mahakam
BERITA TERKAIT
- WN Yordania Hanyut Saat Berenang di Pantai Batu Belig Bali, Tim SAR Bergerak
- 183 CPNS Kota Bengkulu Terima SK, Wali Kota Dedy Berpesan Begini
- Cari 2 Korban Kapal Feri Tenggelam, Tim SAR Kerahkan Teknologi Bawah Air
- Berawal dari Tangis Anak Kecil, Warga Koja Heboh pada Senin Malam
- Prostitusi di Aceh: Mbak ISK Sudah di Kamar, yang Pesan Ternyata Polisi
- Pemilik Warung Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan