Jembatan Lagu

Oleh: Dahlan Iskan

Jembatan Lagu
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Anda sudah tahu: rantai jangkar itu panjangnya 300 meter. Pasti jangkarnya bisa mencapai dasar laut di dekat pelabuhan.

Seharusnya lima menit setelah jangkar kapal bisa berhenti. Itu kalau jangkar berfungsi. Kapal pun tidak sampai menabrak jembatan.

Nyatanya Dali menabrak jembatan. Berarti saat jangkar dilepas posisi Dali sudah terlalu dekat dengan jembatan.

Tinggallah perusahaan asuransi yang pusing. Juga Joe Biden. Presiden Amerika itu baru saja pusing memperjuangkan anggaran di DPR: untuk memperbaiki banyak jembatan kecil yang sudah renta. Tiba-tiba saja jembatan besar yang amat ikonik runtuh.

Atau itu justru rezeki bagi Biden. Terutama menjelang Pilpres seperti ini. Kecepatannya bersikap –segera dibangun kembali secepat mungkin dengan biaya pemerintah federal– akan menghapus kesan dia sudah terlalu tua dan lamban.

Jangan-jangan bisa selesai sebelum Pilpres bulan November depan.

Pekerjaan pertama tentu ini dulu: mengangkat reruntuhan jembatan dari muara sungai. Sampai benar-benar bersih.

Tanpa pembersihan itu pelabuhan Baltimore tetap lumpuh. Kapal tidak bisa keluar dan masuk. Termasuk yang lagi dock –direparasi di Baltimore. Padahal Baltimore pelabuhan besar.

PERTANYAANNYA: mengapa kapal itu bisa menabrak jembatan yang begitu penting. Apakah pilot kapalnya tertidur seperti di Batik Air?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News