Jenderal Gatot Nurmantyo Singgung Pejabat Boneka, Din Akui KAMI Berpolitik

Jenderal Gatot Nurmantyo Singgung Pejabat Boneka, Din Akui KAMI Berpolitik
Para tokoh saat menghadiri deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/8), yang dimotori Din Syamsuddin. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dia menyebut kekuasaan dimainkan dan dikelola oleh sekelompok orang.

Mantan gubernur Akademi Militer itu menegaskan bahwa yang lebih tidak beruntung lagi bagi semua, mereka melakukan dengan topeng konstitusi.

Nah, kata Gatot, apakah benar kondisi seperti itu terjadi pada saat sekarang ini, biarlah rakyat yang menjawabnya.

“Apakah benar hal ini sekarang terjadi di negeri kita? Adalah rakyat Indonesia yang berhak menjawab,” kata Gatot.

Kedua, kata Gatot, beberapa saat usai pembukaan International Conference Table Top Exercise for Global Health Security 2017, pada 24 Oktober 2017, ia mengingatkan untuk patut mewaspadai ancaman senjata biologis massal yang diciptakan untuk melumpukan negara lain, dan berpotensi menciptakan epidemi.

“Hari-hari ini kita semua berjuang mengatasi epidemi Covid-19. Saya tidak menyatakan pernyataan saya tiga tahun lalu sepenuhnya tepat adanya, tetapi sekali lagi hari-hari ini kita telah dan sedang menghadapi pandemi yang tidak mudah ditaklukkan,” kata Gatot.

Apalagi, sambung dia, bila respons terhadap ancaman ini dipenuhi dengan sikap menggampangkan, dan bahkan lebih fokus pada kepentingan lain yang sebenarnya bisa terlebih dahulu dikesampingkan.

“Dalam semua karut marut seperti itu, ada hak krusial yang harus kita lakukan sebagai bangsa. Perlu kita bersatu dalam keyakinan bersama bahwa sebagai bangsa kita tidak boleh dan tidak mau dipecah belah untuk kepentingan apa pun,” ungkap jebolan Akmil 1982 ini.

Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo menyinggu proxy war dan senjata biologis saat pidato di deklarasi KAMI yang dimotori Din Syamsuddin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News