Jenderal Gatot Nurmantyo Singgung Pejabat Boneka, Din Akui KAMI Berpolitik

Jenderal Gatot Nurmantyo Singgung Pejabat Boneka, Din Akui KAMI Berpolitik
Para tokoh saat menghadiri deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/8), yang dimotori Din Syamsuddin. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menghadiri deklarasi KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta, Selasa (18/8). 

Gatot yang didaulat sebagai Presidium KAMI bersama Prof Din Syamsuddin, dan Prof Rochmat Wahab, itu sempat menyinggung bahaya proxy war dan senjata biologis dalam pidatonya.

“Jika hari-hari ini kita mendengar dan menyaksikan bumi pertiwi sedang dirundung masalah, saya mengajak untuk mengingat beberapa hal,” kata Gatot.

Pertama, kata Gatot, saat berdialog dengan civitas akademika Universitas Indonesia 10 Maret 2014 lalu, ia menyinggung soal proxy war yang telah menjadi satu ancaman luar biasa terhadap kedaulatan suatu bangsa.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu menjelaskan penguasaan suatu negara oleh kekuatan lain tidak lagi dengan fisik.

Namun, lanjut Gatot, bisa menggunakan proxy yang dilakukan dengan mengintervensi pemilu, memilih pejabat untuk pada saatnya pejabat tersebut bisa dikendalikan.

"Bahkan menjadi boneka bagi kepentingan lain yang bukan tujuan dan kepentingan negara. Itu adalah salah satu bahaya dari proxy war,” kata Gatot.

Menurut Gatot, hal ini diperburuk dengan tumbuh kembangnya oligarki kekuasaan.

Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo menyinggu proxy war dan senjata biologis saat pidato di deklarasi KAMI yang dimotori Din Syamsuddin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News