Jenderal Listyo Sigit & Polri Jangan Ciut Nyali soal Pelesetan Negara Kepolisian RI

Jenderal Listyo Sigit & Polri Jangan Ciut Nyali soal Pelesetan Negara Kepolisian RI
Prof. Dr.Hermawan Sulistyo MA saat menjadi penanggap pada acara Rilis Akhir Tahun 2022 Polri di Jakarta, Sabtu (31/12). Foto: YouTube/Polri TV

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hermawan Sulistyo meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta  jajarannya tidak terpengaruh dengan suara-suara nyinyir terhadap Polri.

Penasihat Kapolri itu menegaskan Polri harus fokus pada tugas besar sehingga tidak perlu takut dengan suara nyinyir.

Prof Kikiek -panggilan akrab Hermawan- mengatakan banyak pihak yang menganggap polisi terlalu kuat. Namun, dia tidak sependapat dengan anggapan itu.

“Siapa bilang? Ini (Polri) digebuki sama anak ABG yang baru kumisan saja enggak bisa apa-apa,” kata Prof Kikiek saat memberikan tanggapan atas Rilis Akhir Tahun 2022 pada Sabtu lalu (31/12).

Peraih gelar Ph.D dari S-3 Arizona State University, Amerika Serikat, itu menambahkan salah satu contoh konkret kenyinyiran terhadap Polri ialah pelesetan tentang singkatan NKRI.

NKRI yang memiliki kepanjangan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dipelesetan menjadi Negara Kepolisian Republik Indonesia.

Prof Kikiek menegaskan tidak ada yang salah dengan polisi yang terlihat begitu dominan. Menurut dia, polisi merupakan aparat yang mengabdi kepada masyarakat melalui negara.

“Jadi, tidak ada yang salah. Yang salah ialah kalau tidak mampu menjalankan fungsi-fungsinya,” ucapnya.

Menurut Prof Hermawan Sulistyo, tidak ada yang salah dengan kepolisian yang terlihat begitu dominan dan terlibat berbagai urusan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News