Jenderal Sigit Singgung Masalah HAM di Bedah Buku Jalan Presisi Kapolri

Jenderal Sigit Singgung Masalah HAM di Bedah Buku Jalan Presisi Kapolri
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menghadiri peluncuran dan bedah buku Jalan Presisi Kapolri. Dok Humas Polri

jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Lisyto Sigit Prabowo menyebut buku Jalan Presisi Kapolri sebagai sebuah refleksi di tengah pandemi.

Sebab, berbagai bahasan tentang kinerjanya selama satu tahun terulas di buku yang ditulis wartawan senior Farouk Arnaz itu. 

Menurut Sigit, aksi refleksi di tengah pandemi tidak lain bertujuan untuk membenahi Korps Bhayangkara. Apalagi, masih ada sejumlah hal yang belum tercapai. 

“Perbaikan proses penegakan hukum dan penyelesaian permasalahan HAM akan terus kami jadikan sasaran yang harus dicapai," kata Sigit sebagaimana sambutannya yang dibacakan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam acara peluncuran dan bedah buku Jalan Presisi Kapolri di Universitas Paramadina, Senin (28/3) 

Kapolri menyebut pembenahan akan terus berlanjut karena masih ditemukan pelayanan kepolisan yang kurang responsif, tebang pilih, dan berbelit di lapangan yang dapat menimbulkan kebencian di masyarakat.

"Oleh sebab itu Polri membuka ruang seluas-luasnya untuk menampung semua kritik, saran dan masukan baik melalui Polri atau diskusi seperti hari ini sehingga Polri dapat berbenah," kata Sigit. 

Sigit menyampaikan Polri memiliki empat pilar kebijakan, 16 program prioritas, 51 kegiatan, 177 rencana, dan delapan komitmen dalam melakukan tugas dan fungsinya. Transformasi menjadi hal penting yang diperlukan Polri untuk menerapkan semua itu. 

Transformasi yang sudah dilakukan antara lain dengan penerapan restorative justice dan akibatnya 11.811 perkara sepanjang 2021 selesai dengan baik tanpa buang waktu dan tenaga.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pihaknya akan membenahi proses penegakan hukum dan penyelesaian masalah HAM

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News