Jepang Klaim Protes China soal Fukushima Tak Laku di KTT G20
jpnn.com, NEW DELHI - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengklaim G20 sudah memahami keamanan proses pelepasan air limbah nuklir dari PLTN Fukushima ke laut.
Meskipun China menyebut langkah itu membahayakan lingkungan maritim dan kesehatan manusia, dalam konferensi pers setelah KTT G20 di New Delhi, India, pada Minggu (10/9), Jepang akan berupaya membangun hubungan yang stabil dengan Beijing, kata Kishida.
Namun, Jepang akan terus mendesak China agar segera mencabut larangan impor makanan laut Jepang yang diberlakukan Beijing segera setelah air radioaktif dilepaskan ke lalu akhir Agustus lalu.
Kishida meminta Beijing mengambil tindakan yang “bertanggung jawab”.
Di lain pihak, China mengkritik Jepang karena membuang air limbah nuklir ke Samudera Pasifik dari PLTN Fukushima, yang hancur akibat gempa bumi dan tsunami dahsyat pada Maret 2011.
Seorang pejabat pemerintah Jepang mengutip ucapan Kishida pada salah satu sesi KTT G20 pada Sabtu (9/9), mengenai "negara tertentu yang melakukan tindakan tidak biasa". Pernyataan ini agaknya ditujukan kepada China.
KTT G20 diadakan di tengah perpecahan yang semakin mendalam antara negara-negara anggota mengenai invasi Rusia ke Ukraina.
Krisis ini telah mengganggu ketahanan energi dan pangan di seluruh dunia serta mengganggu stabilitas kondisi perekonomian global sejak Februari 2022.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengklaim G20 sudah memahami keamanan proses pelepasan air limbah nuklir dari PLTN Fukushima ke laut
- Jepang Lanjutkan Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut, Kekhawatiran Global Muncul
- Jepang Mulai Tekan Apple dan Google
- Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Jepang vs Irak, Oh Vietnam
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Pemprov DKI Dukung Kerja Sama Indonesia-Jepang untuk Pembangunan Berkonsep TOD
- Kemendikbudristek & Go Study China Berkolaborasi, Dirjen Kiki: Harus Saling Mendukung