Jepang Mengaku Berhasil Tangani Virus Corona dengan Cara Unik
"Jepang tidak menetapkan kebijakan tidak keluar rumah yang wajib dengan hukuman bagi pelanggaran, setelah pernyataan keadaan darurat." kata Abe.
"Walau begitu, kami berhasil menangani penularan dalam waktu satu bulan setengah, dengan pendekatan yang unik. Ini menunjukkan kekuatan model Jepang."
Mengejutkan sejumlah pakar
Strategi penanganan virus corona di Jepang yang disebut "lockdown ringan", dikritik oleh beberapa pakar kesehatan karena diperkirakan langkah tersebut tidak akan cukup untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Photo: Seorang staf pemerintah kota Tokyo meminta warga untuk kembali ke rumah setelah keadaan darurat diberlakukan. (Reuters: Issei Kato)
Jepang memiliki jumlah penduduk lanjut usia tertua di dunia, dengan jaringan transportasi kereta yang padat dan jumlah tes virus corona yang jadi salah satu terendah di dunia.
Sampai bulan Mei ini, Jepang hanya melakukan tes virus corona kepada dua orang per seribu penduduk.
Sebagai perbandingan, di Australia ada 40 tes per seribu orang.
Namun Jepang terhindar dari malapetaka virus dengan mencatat 840 kematian di negeri yang memiliki 126 juta penduduk tersebut.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan telah berhasil menangani pandemi virus corona dalam waktu enam minggu dengan pendekatan unik
- Pemprov DKI Dukung Kerja Sama Indonesia-Jepang untuk Pembangunan Berkonsep TOD
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Berharap Banyak Peserta SSW Bekerja di Jepang
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar