Jepang Tuduh Rusia Lakukan Pendudukan Ilegal Dekat Hokkaido

Jepang Tuduh Rusia Lakukan Pendudukan Ilegal Dekat Hokkaido
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Foto: ANTARA/REUTERS/Baek Seung-ryol/Yonhap/tm/am.

Ia juga mengatakan pemerintah mempertahankan pendiriannya bahwa pihaknya akan berusaha untuk menyelesaikan masalah itu.

"Menyelesaikan masalah teritorial dengan Rusia dan menandatangani perjanjian perdamaian pasca perang meskipun hubungan bilateral saat ini sedang parah." kata Kishida.

Upacara dilaksanakan setiap tahun pada “Hari Teritorial Utara yang jatuh pada 7 Februari. Di hari yang sama pada 1855, Jepang dan Rusia menandatangani Perjanjian Perdagangan, Navigasi dan Penetapan Batas, membuat batas negara yang membuat empat pulau tersebut dalam wilayah Jepang.

Pada 2019 dan 2020, pernyataan aksi tidak menggunakan kalimat ‘pendudukan ilegal’, sepertinya untuk menghindari meningkatnya ketegangan dengan Moskow.

PM Shinzo Abe kemudian menjadikan penyelesaian sengketa sebagai prioritas utamanya.

Namun dalam waktu dua tahun, setelah Abe selesai menjabat, kata-kata dalam pernyataan itu direvisi dengan menyebut kehadiran Rusia di kepulauan itu sebagai ‘pendudukan tanpa dasar hukum’

Jepang menyatakan Uni Soviet menyita secara ilegal kepulauan tersebut – Etorofu, Kunashiri, Shikotan dan kelompok pulau Habomai – beberapa saat setelah Jepang menyerah pada Perang Dunia II tanggal 15 Agustus 1945.

Rusia menyatakan penyitaan tersebut sesuai hukum. (ant/dil/jpnn)

Tokyo menggunakan kata ‘pendudukan ilegal’ untuk pertama kalinya dalam lima tahun menyusul memburuknya hubungan dengan Rusia


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News