Jepang Tutup Perusahaan Di China
Selasa, 18 September 2012 – 09:41 WIB
PERSETERUAN antara Jepang dan China terkait berebut kepulauan di Laut China Timur mempengaruhi kerja sama ekonomi dan investasi kedua negara. Jepang menutup sejumlah perusahaan, pabrik, dan toko-toko mereka di China menyusul keadaan yang makin panas dan tidak menguntungkan. Media massa China telah memperingatkan bahwa Jepang bisa mengalami lagi "dekade yang hilang" jika hubungan perdagangan kedua negara dibekukan. Dekade hilang ini menggambarkan krisis ekonomi yang menghantam Jepang selama 1990an, dan hingga kini masih memulihkan diri. Peringatan sepihak itu dilansir menyusul gelombang protes selama akhir pekan kemarin berlangsung di puluhan kota, di antaranya disertai kekerasan.
Canon Inc. mengumumkan bahwa tiga dari empat pabriknya di China tutup selama Senin-Selasa. Langkah serupa juga diumumkan perusahaan elektronik lain, Panasonic Corp, yang menutup pabrik di Qingdao hingga 18 September 2012.
Toyota Motor Corp. mengungkapkan sedang mendata kerugian setelah tempat distribusinya di Provinsi Shandong dibakar segerombolan orang. Honda juga melaporkan kasus yang serupa. Sedangkan maskapai All Nippon Airways mengungkapkan, pembatalan tiket dari China ke Jepang makin bertambah.
Baca Juga:
PERSETERUAN antara Jepang dan China terkait berebut kepulauan di Laut China Timur mempengaruhi kerja sama ekonomi dan investasi kedua negara. Jepang
BERITA TERKAIT
- Wamenaker Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Tingkatkan Keterampilan Tenaga Kerja ASEAN
- Dijegal Alam, Serangan Balon Sampah Korut Gagal Mencapai Target
- Arab Saudi Luncurkan Layanan Smart Robot untuk Jemaah Haji di Madinah
- Serang Kapal Kargo yang Melintasi Teluk Aden, Houthi Mengeklaim Sedang Bela Palestina
- Tegas soal Aturan Haji, Arab Saudi Usir 82 Orang dari Tanah Suci
- Presiden Amerika Memohon Maaf Gegara Telat Kirim Bantuan ke Ukraina