Jerman dan Italia Akan Gunakan Aplikasi Pelacak Kontak Pasien Positif Corona

Jerman dan Italia Akan Gunakan Aplikasi Pelacak Kontak Pasien Positif Corona
Ilustrasi wabah virus corona. Foto: diambil dari pixabay

jpnn.com, BERLIN - Aplikasi pelacakan kontak virus akan siap diunduh dan digunakan warga Jerman di telepon pintar mereka dalam tiga hingga empat minggu, kata Menteri Kesehatan Jens Spahn, Jumat (17/4).

Para pemimpin pemerintah federal dan negara bagian Jerman mengatakan pada Rabu (15/4) bahwa mereka akan mendukung penggunaan sukarela dari aplikasi pelacakan kontak itu, jika itu telah tersedia, sehingga orang dapat dengan cepat mengetahui ketika mereka telah terpapar oleh orang yang terinfeksi.

Pengembang bekerja keras membangun aplikasi itu untuk memastikan standar perlindungan data "sesempurna mungkin", kata Spahn kepada ARD.

"Agar benar-benar baik, perlu lebih dari tiga hingga empat minggu daripada dua minggu," kata Spahn.

Jerman memiliki beban kasus COVID-19 tertinggi kelima setelah Amerika Serikat, Spanyol, Italia, dan Prancis dengan hampir 134.000 kasus tetapi telah berhasil mengendalikan angka kematian relatif rendah pada 3.868 berkat pengujian awal dan ekstensif.

Namun demikian, pihak berwenang Jerman lebih berhati-hati daripada beberapa negara Asia dalam menggunakan teknologi digital untuk memerangi virus corona karena negara itu terikat undang-undang privasi data Eropa yang ketat. Jerman juga memperhatikan sikap ragu publik terhadap pengawasan, yang mengingatkan pada era pemerintahan Nazi atau komunis.

Italia

Italia berencana untuk menggunakan aplikasi ponsel pintar yang dikembangkan oleh Bending Spoon untuk melacak orang-orang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru sebagai bagian dari upaya untuk mencabut penguncian nasional.

Pemerintah Jerman dan Italia berharap dengan aplikasi itu orang dapat dengan cepat mengetahui ketika mereka telah terpapar oleh orang yang terinfeksi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News