Jerman dan Italia Akan Gunakan Aplikasi Pelacak Kontak Pasien Positif Corona

Jerman dan Italia Akan Gunakan Aplikasi Pelacak Kontak Pasien Positif Corona
Ilustrasi wabah virus corona. Foto: diambil dari pixabay

Pusat wabah virus corona di Eropa itu memiliki jumlah kematian akibat virus corona tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat dengan lebih dari 22.000 kematian.

Meskipun pemerintah pekan lalu memperpanjang penguncian nasional hingga 3 Mei, pemerintah sedang mencari cara untuk melonggarkan pembatasan pergerakan yang telah diberlakukan lebih dari sebulan yang lalu untuk mengekang epidemi.

"Kami sedang bekerja untuk menguji aplikasi pelacakan kontak di beberapa wilayah Italia," kata Domenico Arcuri, komisaris khusus pemerintah untuk keadaan darurat virus corona, kepada media RAI pada Kamis (16/4) malam.

Aplikasi telepon pintar dan teknologi lainnya telah banyak digunakan di negara-negara Asia, seperti Singapura dan Korea Selatan, untuk membantu mengendalikan penularan, tetapi ada kekhawatiran yang mendalam di Eropa tentang potensi penyalahgunaan data dan pelanggaran privasi.

Arcuri mengatakan tujuannya adalah untuk membuat aplikasi tersedia di tingkat nasional setelah pengujian regional.

"Ini akan menjadi pilar strategi kami untuk menghadapi tahap pasca-darurat," kata Arcuri.

Kementerian Inovasi Italia meluncurkan tender bulan lalu untuk pengembang aplikasi. Kementerian itu menerima ratusan proposal. Komite khusus kemudian memilih produk Bending Spoons, menurut sebuah keputusan dari komisioner khusus. (antara/jpnn)

Pemerintah Jerman dan Italia berharap dengan aplikasi itu orang dapat dengan cepat mengetahui ketika mereka telah terpapar oleh orang yang terinfeksi.


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News