Jero Wacik Dorong IPP bertenaga Alternatif
Resmikan PLTU Paiton Terbaru
Rabu, 06 Juni 2012 – 05:50 WIB

Jero Wacik Dorong IPP bertenaga Alternatif
"Memang, investor lebih tertarik pada PLTU yang memakai batu bara sebagai bahan bakar. Tapi, meski batu bara bukan energi terbarukan kami bisa menghemat banyak anggaran pemerintah," tegasnya.
Tarif yang diterapkan oleh pembangkit listrik BBM, jelas dia, adalah USD 35 Cent per Kilo Watt/Hour (KWH). Sedangkan, tarif pembelian untuk PLTU hanya berkisar di angka USD 4-7 Cent per KWH. "Dengan situasi tersebut, ongkos produksi kami masih Rp 1.200 per kwh. Padahal, kami menjual hanya Rp 729 per KWH dan sisanya disubsidi," katanya.
Upaya yang dilakukan Pemerintah, papar Jero, untuk mendorong investor di bidang IPP adalah melakukan insentif. "Salah satunya, kami akan memudahkan perizinan usaha termasuk dengan proses eksplorasi oleh investor," ucapnya.
Kemudian, Jero juga menjanjikan tarif pembelian yang lebih mahal daripada rata-rata. "Meksipun kami lebihkan tarif USD 1-2 Cent, toh masih jauh lebih murah daripada tarif pembangkit listrik BBM," komentarnya.
SURABAYA - Pengoperasian secara resmi PLTU Unit III Paiton oleh PT Paiton Energy Company membawa angin segar bagi industri pembangkit listrik di
BERITA TERKAIT
- PLN IP Gandeng Mitra International Untuk Pembiayaan Proyek PLTS Terapung Saguling
- HIS Meraih The Best Corporate Emission Reduction Transparency Award 2025
- Pertumbuhan Industri Daur Ulang Baterai Menjanjikan, Ekosistem EV Makin Lengkap
- Bank Raya Dukung Komunitas Pelaku Usaha Go Digital dengan Raya App
- Sistem Proteksi Listrik Nasional Dinilai Lebih Baik dari Eropa
- Layanan Transfer Antar-Bank via RTOL melalui JakOne Mobile Bank DKI Telah Normal