Jika Ditahan, Habib Bahar Ucap Kata Mati
jpnn.com, BANDUNG - Habib Bahar bin Smith tidak menepis kemungkinan dirinya ditahan setelah diperiksa penyidik Kepolisian Daerah Jawa Barat.
Pemilik sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin Bogor itu mengungkap hal tersebut di markas Polda Jabar, saat dia memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa terkait kasus dugaan ujaran kebencian, Senin (3/1).
"Jika saya nanti tidak keluar dari ruangan atau saya dipenjara, maka demokrasi sudah mati," katanya seperti dikutip dari JPNN Jabar.
Namun, Habib Bahar mengaku tidak gentar jika hari ini dia langsung ditahan di Polda Jabar.
"Demi Islam, demi bangsa, demi rakyat, demi Indonesia, demi agama, demi akidah. Jangankan dipenjara, nyawa jiwa saya murah harganya. NKRI harga mati, Indonesia merdeka," kata penceramah kelahiran Manado, 23 Juli 1985 itu.
Habib Bahar tiba di markas Polda Jabar, Bandung, didampingi kuasa hukumnya. Sebelum diperiksa, dia menjalani tes antigen di Kantor Pelayanan Khusus Perempuan dan Anak Polda Jabar.
Selanjutnya masuk ke Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum sekitar pukul 12.30 WIB.
Bahar menegaskan kehadirannya untuk memenuhi panggilan penyidik Polda Jabar merupakan sikap kooperatif yang selalu ditunjukkan olehnya sebagai warga negara yang baik.
Habib Bahar menyebut demi Islam dan bangsa Indonesia, jangankan dipenjara, nyawa pun murah.
- 28 Personel Polda Jabar Dipecat, Irjen Wigayus: Saya tidak akan Segan-Segan Memberikan Tindakan Tegas
- Pembakar Mobil Caleg dari PKB Berjumlah 3 Orang
- Detik-Detik Mobil Caleg DPR dari PKB Neng Eem Dibakar OTK, Motifnya Apa?
- Wakapolda Jabar Ingatkan Personel soal Potensi Gangguan pada Pemilu 2024
- Gelar Doa Bersama, AKBP Kurnia Setyawan Doakan Pemilu 2024 di Meranti Aman & Damai
- Terima Ancaman Pascadebat, Anies: Mudah-mudahan Tidak Kejadian