Jimly: Laki-laki Harus Ditatar Lagi soal Kesetaraan Gender

Jimly: Laki-laki Harus Ditatar Lagi soal Kesetaraan Gender
Jimly: Laki-laki Harus Ditatar Lagi soal Kesetaraan Gender
JAKARTA - Isu kesetaraan gender menjadi salah satu hal yang masih mengemuka dalam kehidupan berbangsa di Indonesia. Ini setelah hak-hak kaum perempuan semakin diakomodir dalam segenap aspek ketatanegaraan. Menurut Ketua Tim Penasehat Presiden yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Assiddiqie, ini pula yang kemudian membuat pergerakan kaum perempuan untuk mengakuisisi dan mengambil hak-haknya, semakin menyeruak ke permukaan.

Bahkan menurut Jimly, pengenalan dan edukasi mengenai hak yang dijamin secara konstitusional itu, belakangan (menjadi) sangat dominan untuk kaum hawa. Terkait hal itu, ia menyebut bahwa seharusnya pengenalan hak-hak dan kesetaraan gender itu tak harus ditujukan kepada perempuan saja. Namun justru, kaum laki-laki harus mendapatkan edukasi lebih mengenai hal tersebut, agar memberikan ruang dan porsi dalam pemenuhan hak-hak kaum perempuan itu.

"Pemahaman kesetaraan itu juga harus diberikan kepada laki-laki, karena laki-laki juga yang memberikan perlakuan salah pada perempuan," ujar Jimly, dalam lokakarya Komisi Nasional (Komnas) Perempuan tentang Hak Konstitusi, di Lumire Hotel, Senen, Jakarta, Rabu (19/5).

Namun demikian, kata Jimly pula, kesetaraan itu juga sebenarnya harus disikapi dengan arif. Maksudnya yaitu tak bisa disamakan secara menyeluruh, menjadi sebuah persamaan. Menurutnya, harus dilihat kapasitas masing-masing, sehingga kesetaraan itu bisa dilakukan secara proporsional. "Misalnya, orang berbeda tingkatannya, diberikan perlakuan yang sama. Itu tidak adil (namanya)," imbuhnya.

JAKARTA - Isu kesetaraan gender menjadi salah satu hal yang masih mengemuka dalam kehidupan berbangsa di Indonesia. Ini setelah hak-hak kaum perempuan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News