JK Ungkap Rahasia Munas Golkar
"Menurut saya, isu pemecatan itu tidak relevan, tidak mendidik, dan tidak sesuai dengan semangat berdemokrasi. Kecuali ada pelanggaran-pelanggaran yang memang jelas-jelas merugikan nama baik partai, melakukan pencurian, tindakan korupsi, atau tindakan kriminal," paparnya di kompleks DPR RI kemarin.
Agung menegaskan, dirinya tetap menghormati Ical sebagai Ketum Golkar, sekalipun ada perbedaan pendapat di antara keduanya. Karena itu, dia berharap perbedaan pendapat tersebut tidak sampai berujung pada pemecatan atau pencopotan.
"Kalau hanya berbeda pendapat, masak sih (sampai pemecatan). Tapi, kalau ditanya, saya berpandangan berdasar AD/ART. Itu yang saya perlihatkan. Yang menghendaki bukan saya, tapi AD/ART," tegasnya.
Menyoal pencalonannya sebagai Ketum Golkar bersama M.S. Hidayat, Agung menuturkan siap bersaing dengan rekannya tersebut, tanpa harus menjelekkan satu sama lain. "Saya dengan Pak Hidayat, kita berdua berkompetisi secara riang gembira. Tidak perlu saling menjelekkan karena sudah tahu jeleknya masing-masing," ujarnya. (bay/ken/dyn/owi/c6/fat)
JAKARTA - Pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) 2015 Partai Golongan Karya selama ini didasarkan pada rekomendasi yang muncul dalam munas Pekanbaru,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 40 Biku Asia Tenggara Jalan Kaki dari TMII ke Candi Borobudur
- Bea Cukai Berikan Asistensi Ekspor Lewat Kegiatan CVC
- Luncurkan Ruang Amal Indonesia, Wapres Ma'ruf Singgung Potensi Zakat yang Begitu Besar
- 2 Mantan Pejabat Ditetapkan Tersangka, PTPN Group Berkomitmen Berantas Korupsi
- Rubicon Mario Dandy Enggak Ada Peminatnya, Prabowo: Harganya Diturunkan
- DKI Melarang Acara Perpisahan dan Study Tour di Luar Sekolah