Jogo Tonggo, Lihatlah Perbuatan Mulia yang Dilakukan Warga Semarang untuk Tetangganya

Setiap hari, ada ratusan porsi makanan dan minuman yang tersaji. Warga pun bebas mengambil, tanpa dipungut biaya.
"Konsepnya swadaya dari warga, untuk membentuk ketahanan pangan. Jadi ketika ada bantuan pemerintah maupun perorangan disalurkan di satu tempat. Kemudian disalurkan kepada warga yang membutuhkan," imbuhnya.
Suryo menginginkan dapur umum itu, bisa sedikit meringankan beban mereka yang terimbas COVID-19.
Akan tetapi, dia berharap spirit dari saling jaga antarwarga tidak luntur meskipun virus tersebut telah musnah.
"Harapannya, semangat dari Jogo Tonggo melalui jimpitan sekaligus ronda tidak hilang. Artinya ketika kita mengambil jimpitan sekaligus menengok tonggo -tonggo kalau-kalau ada yang kelaparan atau kekurangan. Dengan program ini, mudah-mudahan tidak ada yang kekurangan makan," harap Suryo.
Hal serupa diungkapkan oleh Lurah Jomblang Nurhayati Budiningtyas. Menurutnya, konsep dapur umum memang bermula untuk merespon imbas dari COVID-19. Secara gotong royong, warga saling bantu tanpa pamrih.
"Dapur umum di RW 03 ada dua yang melayani kebutuhan makan setiap hari. Ini berkembang, mengingat akses wilayah kampung yang berbukit-bukit. Selain itu ada satu lagi di RW 09 melayani kebutuhan makan seminggu sekali, dengan cara diantar ke rumah-rumah," pungkasnya. (flo/jpnn)
Warga Semarang melakukan gerakan Jogo Tonggo yang dicetuskan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo selama masa pandemi covid-19.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Viral Pengemudi Mazda CX-5 Terobos Palang Tol Gayamsari Semarang, Kabur Tanpa Bayar
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa
- Fee Proyek 10 Persen Terungkap di Sidang Mbak Ita, Apa Peran Iswar Aminuddin?
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Mbak Ita & Suami Jalani Sidang Perdana Kasus Dugaan Suap Proyek di Semarang
- Ada Temuan Ulat di Menu MBG, Wali Kota Semarang Bentuk Tim Khusus