Johannes Maria, Pastor yang Berjuang Menghidupi Museum Nias
Tak Rela Benda-Benda Pusaka Dijual ke Luar Pulau
Sabtu, 12 Juni 2010 – 08:24 WIB
Rumah Sakit Gunungsitoli di Kepulauan Nias tidak memungkinkan menampung pastor sepuh itu. Selain tenaga medisnya kurang, fasilitas di rumah sakit tersebut relatif terbatas.
Karena itu, atas bantuan sebuah organisasi internasional yang masih bermarkas di Kepulauan Nias pascagempa dan tsunami 2004, Johannes akhirnya diterbangkan ke sebuah rumah sakit di Penang, Malaysia.
"Saya dirawat 12 hari di sana," kata pastor kelahiran Housach Schwartwald (Blackforest), Jerman, 1941, tersebut saat ditemui di Museum Nias, Gunungsitoli, akhir pekan lalu.
Johannes tidak menjelaskan detail penyakit yang diderita. Dia hanya mengaku baru saja menjalani operasi prostat. Dari kejadian itu, seluruh pengelola Museum Nias seluas 2 hektare yang dilengkapi taman bermain dan koleksi beberapa binatang khas Nias tersebut mulai khawatir.
PASTOR Johannes Maria Hammerle OFMCap diakui masyarakat Nias jauh lebih Nias dibanding warga Nias. Agamawan asal Jerman itu bahkan termasuk budayawan
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor