Jojo, Nisa, Ega, Aries Susanti, tak Lantas Berleha-leha

Jojo, Nisa, Ega, Aries Susanti, tak Lantas Berleha-leha
Aries Susanti Rahayu. Foto: AFP

Dengan rutin berkompetisi, lanjut dia, otomatis akan mental bertanding atlet akan terus terjaga. Sekaligus, mengetahui perkembangan dan persaingan pemanjat elit dunia. "Rusia dan Tiongkok, mereka terus berkompetisi. Tidak heran jika mereka selalu podium di Asia maupun Olimpiade," terangnya.

Di sisi lain, cabor panahan punya dua pemanah yang diproyeksikan untuk menembus Olimpiade Tokyo 2020. Mereka adalah Diananda Choirunisa dan Riau Ega Agatha Salsabila yang masing-masing menyumbang perak dan perunggu untuk Indonesia di nomor recurve individual.

Raihan medali tersebut tidak memuaskan keduanya. Khususnya bagi Nisa yang tembus hingga final perebutan juara melawan pemanah Tiongkok Zhang Xinyan. Kekalahan Nisa berarti melepas satu tiket untuk masuk kualifikasi Olimpiade. Artinya ia harus bekerja lebih keras.

“Saya dan Mas Ega sudah optimistis di World Cup nanti kami bisa rebut tiket menuju Olimpiade,” ujar Nisa.

Untuk itu, setelah ini baik Nisa dan Ega akan terus berlatih untuk mempertajam teknik mereka. Menurut pelatih pelatnas nomor recurve Nurfitriyana Saiman, seorang pemanah harus banyak mengikuti kejuaraan.

Tidak melulu soal lolos kualifikasi Olimpiade, tapi juga untuk menambah jam terbang pemanah menghadapi lawan kelas dunia. Rencananya mereka akan mengikuti kejuaraan di Tiongkok, Turki, juga Eropa.

BACA JUGA: Atlet DKI Peraih Medali Asian Games Dapat Tambahan Bonus

“Panahan itu harus banyak ikut uji coba untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka,” tutur Yana.

Asian Games 2018 usai, masih ada catatan khusus yang harus diperhatikan untuk menyongsong multievent olahraga sekelas Asian Games 2022 ataupun Olimpiade 2020.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News