Jokowi: Bangsa Besar Tak Boleh Gentar dan Pesimis
jpnn.com, JAKARTA - Sebagai bangsa yang besar, rakyat Indonesia harus memiliki mental besar pula.
Bahkan sebagai salah satu negara yang menjadi rujukan bagi negara lain dalam merawat keragaman, Indonesia juga harus bermental pemimpin dan berani menghadapi tantangan dan hambatan-hambatan.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan kuliah umum bertajuk “Islam Nusantara dan Keutuhan NKRI Untuk Mewujudkan Indonesia Damai” di Universitas Islam Malang pada Kamis (29/3).
"Semakin besar sebuah negara, semakin besar juga tantangan yang kita hadapi. Walaupun tantangannya berat, bangsa besar tidak boleh gentar dan pesimis. Ini penting sekali,” kata Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi.
Dia pun menyampaikan salah satu tantangan yang dihadapi bangsa sekarang ini di antaranya masih maraknya hoaks.
Presiden pun mengingatkan agar masyarakat tidak mengembangkan isu-isu yang bisa menyebabkan bangsa Indonesia menjadi pesimis.
Menurutnya, jika isu-isu tersebut sudah termakan oleh rakyat, maka akan muncul pesimisme.
"Saya sendiri ditembak isu PKI. Presiden Jokowi itu PKI. Saya lahir tahun 1961 bulan Juni, PKI dibubarkan tahun 1965, apa ada PKI balita? Logikanya tidak masuk, tapi ada yang percaya."
Presiden Joko Widodo mengatakan bangsa Indonesia harus bermental pemimpin dan berani menghadapi tantangan dan hambatan-hambatan.
- Peran Strategis BPKP, Kecepatan dan Ketepatan Mencegah Kebocoran demi Keberhasilan Pembangunan
- Kunjungi Pasar Buah Berastagi, Presiden Jokowi Belanja Jeruk, Mangga hingga Kentang
- Ketua MPR Tegaskan Bangsa Indonesia Terus Mendukung Kemerdekaan Palestina
- Presiden Tak Salahi Aturan Anugerahi Prabowo Kenaikan Pangkat Istimewa
- Jokowi Sebut Bantuan Beras Cuma Ada di Indonesia
- Jokowi tak Tahu Seblak, Tanya Jenis hingga Harga Seporsinya