Jokowi: Bangun Kereta Cepat, Ributnya Dua Tahun
Selasa, 23 Mei 2017 – 15:30 WIB
Tapi setelah 40 tahun, Indonesia baru bisa membangun jalan tol sepanjang 780 kilometer.
Sedangkan Tiongkok sudah memiliki jalan tol sepanjang 280 ribu kilometer.
"Berapa jauh kita sudah tertinggal?" tanya presiden.
"Kita mau membangun kereta api cepat, jaraknya 148 kilometer saja sampai sekarang belum mulai. Ributnya sudah dua tahun. Ramai debat, baik atau tidak baik," lanjut dia.
Hal serupa juga terjadi pada proyek MRT, yang telah direncanakan selama 26 tahun lalu.
Tapi waktu masih dihabiskan untuk berdebat soal untung dan ruginya.
"Negara lain sudah bangun dan itu bermanfaat, masih juga kita debatkan," tambah mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Karenanya suami Iriana itu tidak ingin negara yang kini dia pimpin tertinggal semakin jauh.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak semua pihak menyudahi perdebatan yang tidak produktif.
BERITA TERKAIT
- Peran Strategis BPKP, Kecepatan dan Ketepatan Mencegah Kebocoran demi Keberhasilan Pembangunan
- Puncak Arus Balik Lebaran, Penumpang Whoosh Tembus 21.500 Orang
- H+3 Lebaran Penumpang Kereta Whoosh Masih Ramai, Capai Sebegini
- Kunjungi Pasar Buah Berastagi, Presiden Jokowi Belanja Jeruk, Mangga hingga Kentang
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Uji Coba Kereta Cepat Terbaru, Incar Kecepatan 4.000km per jam
- Kalah Takut