Jokowi: Demo Setiap Hari Boleh, Kalau Makar...

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan fenomena akhir-akhir ini di masyarakat yang tak bisa membedakan kritik, cacian, penghinaan, hasutan, ujaran kebencian dengan makar. Padahal, perbedaannya sangat jelas terutama soal makar.
"Padahal itu beda jauh sekali," ujar Jokowi dalam acara Munaslub Partai Hanursa di Jalan Mabes Hankam, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/12).
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, siapa pun boleh menyampaikan kritik apalagi melakukan unjuk rasa. Namun, kalau ada hal-hal yang sifatnya mengancam kedaulatan negara seperti menjatuhkan pemerintahan, maka akan ditindak tegas.
"Demo setiap hari juga boleh. Tapi kalau makar tahu sendiri," katanya.
Menurut Jokowi, masih banyak kegiatan yang perlu dilakukan masyarakat ketimbang melakukan makar, mengasut, atau menghina. Karena menurut dia kegiatan itu hanya akan membuang waktu dengan menghabiskan energi dan tenaga.
"Sehingga kita lupa strategi besar negara. Lupa membangun strategi besar ekonomi kita, lupa membangun industri kita," pungkasnya.(cr2/JPG/fat/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan fenomena akhir-akhir ini di masyarakat yang tak bisa membedakan kritik, cacian, penghinaan, hasutan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemprov Jateng: PLTS Off-Grid Bebas Dipasang Mandiri Tanpa Tergantung PLN
- Vasektomi Menjadi Syarat Penerima Bansos Berpotensi Pidana
- Haidar Alwi Nilai Jenderal Listyo Sigit Kapolri Terbaik Sepanjang Masa
- Ketum PITI Ipong Hembing Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran Tetap Harmonis
- Liburan Tanpa Izin, Bupati Indramayu Bakal Magang di Kantor Kemendagri
- Stok Beras Melonjak, Waka MPR: Komitmen Presiden Prabowo Langsung Dibuktikan