Jokowi Ingin Diplomat RI Berperan Sebagai Duta Ekspor

Jokowi Ingin Diplomat RI Berperan Sebagai Duta Ekspor
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong para diplomat RI juga berperan sebagai duta ekspor bagi negara. Pesan ini disampaikan Jokowi saat membuka Rapat Kerja Perwakilan Republik Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/1).

Permintaan itu disampaikan Jokowi mengingat persoalan defisit neraca perdagangan telah dialami oleh Indonesia selama bertahun-tahun. Sedangkan di antara cara menyelesaikannya selain dengan menggenjot investasi, adalah dengan meningkatkan ekspor.

Jokowi mengatakan, tidak kunjung selesainya defisit neraca perdagangan selama bertahun-tahun, salah satunya karena Indonesia selalu fokus pada pasar-pasar tradisional dan negara-negara besar saja seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, atau Tiongkok. Padahal, potensi pasar-pasar lain di dunia masih sangat besar untuk digarap.

Potensi pasar nontradisional tersebut misalnya di negara-negara Afrika, di mana banyak negara yang ekonominya tumbuh di atas 5 persen. Di sini, kata Jokowi, kejelian para duta besar untuk melihat dan menginformasikan peluang yang ada di negara tersebut sangat diperlukan.

"Ini tolong betul-betul dilihat dan diinformasikan ada peluang apa di situ. Sehingga di sini mengerti dan bisa mengolah. Kementerian Luar Negeri mendapatkan informasi, diolah dalam rapat terbatas, kemudian kita putuskan siapa yang harus menyelesaikan itu, barangnya yang dibutuhkan apa," kata Jokowi.

Menurut mantan wali kota Surakarta ini, pasar-pasar di Afrika potensial untuk produk-produk usaha kecil dan menengah asal Indonesia. Sebab, negara-negara di sana belum menerapkan standar kualitas yang terlalu ketat.

"Yang saya senang sebetulnya kalau kita bisa masuk ke pasar-pasar di Afrika itu, yang banyak itu produknya usaha kecil dan menengah itu bisa masuk ke sana. Karena apa? Untuk urusan kualitas masih belum memiliki standar yang sangat ketat," jelas Jokowi.

Selain Afrika, dia melihat negara-negara di Asia Tengah, Asia Selatan, dan Eropa Timur juga memiliki potensi yang besar. Oleh karena itu, Jokowi meminta para dubes yang bertugas di negara tersebut bisa mengidentifikasi peluang yang ada.

Presiden Jokowi mendorong diplomat RI berperan sebagai duta ekspor bagi negara untuk membantu menyelesaikan defisit neraca perdagangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News