Jokowi: Kampus Jangan Sebarkan Paham Anti-Pancasila

Jokowi: Kampus Jangan Sebarkan Paham Anti-Pancasila
Presiden Joko Widodo dalam The 7th Plenary Conference Of The Asian Affairs Commision International Union of Notaries di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Jumat (8/9). Foto: Kemenkumham

jpnn.com, DENPASAR - Presiden Joko Widodo mengingatkan jajaan pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia untuk menjaga institusi pendidikan jangan sampai dijadikan penyebaran paham radikalisme oleh segelintir pihak.

Jokowi -sapaan presiden- menyatakan perguruan tinggi adalah sumber pengetahuan dan pencerahan sehingga akan sangat berbahaya kalau dimanfaatkan oleh segelintir pihak sebagai medan infiltrasi ideologi ini.

"Jangan sampai kampus-kampus menjadi lahan penyebaran ideologi anti-Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Jokowi saat penutupan Pertemuan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia di Peninsula Island, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada Selasa (26/9).

Dalam sambutannya, mantan wali kota Surakarta itu menyampaikan kemajuan teknologi tak bisa dipungkiri telah membawa bangsa ini menuju era keterbukaan.

Namun, keterbukaan tersebut dapat memberikan celah bagi upaya-upaya infiltrasi ideologi tanpa disadari.

Karena itu suami Iriana mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap upaya-upaya yang bisa memecah belah bangsa.

Sebaliknya, dia mengajak untuk terus memupuk rasa persaudaraan antarsesama.

Turut mendampingi Presiden, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, serta Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.(fat/jpnn)


Sejumlah kalangan ingin memecah belah bangsa dengan paham yang sesat


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News