Jokowi Lepas Kapal Ekspor Raksasa ke Amerika Serikat

Jokowi Lepas Kapal Ekspor Raksasa ke Amerika Serikat
Presiden Jokowi. Foto: Biro Pers Istana

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo melepas keberangkatan kapal kontainer raksasa yang mengangkut berbagai komoditas ekspor Indonesia ke mancanegara dari pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC, Tj Priok, Jakarta Utara pada Selasa (15/5) sore.

Kapal CMA CGM Tage yang berlabuh di pelabuhan itu sejak Minggu (13/5) lalu, memiliki kapasitas sekitar 10.000 TEUs. Kapal berbobot 95.263 GT (Gross Tonnage) dengan ukuran panjang 300 meter ini merupakan satu dari beberapa kapal raksasa yang kini secara rutin berlabuh di Pelabuhan Tj Priok.

"Negara kita Indonesia tidak boleh berhenti bekerja. Melalui pelepasan ekspor dengan kapal besar ini kita ingin tunjukkan bahwa ekonomi kita tetap tangguh dan terus bergerak. Dan tujuan ekspor pada sore hari ini adalah Amerika Serikat," ucap Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi menyebutkan pengiriman produk ekspor dalam jumlah banyak itu dipastikan menurunkan biaya logistik yang sangat besar. Di antara muatan kapal itu adalah alas kaki, garmen dan produk-produk elektronik.

"Saya juga ingin sampaikan bahwa ekspor kita ke Amerika Serikat sore hari ini adalah penanda bahwa Indonesia memiliki peran sangat strategis dalam geoekonomi di Indo-Pasific," tegas dia.

Sementara Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya dalam laporannya menegaskan bahwa Indonesia sudah berada di jalur yang tepat untuk menjadi poros maritim dunia.

"Keberadaan kapal-kapal terbesar ini menunjukkan bahwa IPC siap mengelola pelabuhan bongkar muat terbesar di Indonesia. Didukung dengan IT System dan peralatan modern yang ada, kami bekerja sefektif dan seefisien mungkin untuk mendukung peningkatan ekspor," katanya.

Selain kapal CMA CGM Tage, ada beberapa kapal besar (mother vessel) yang rutin berlabuh di Tanjung Priok seperti generasi Post-Panamax APL Salalah dan Vessel Pelleas.

Jokowi menyebutkan pengiriman produk ekspor dalam jumlah banyak itu dipastikan menurunkan biaya logistik yang sangat besar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News