Jokowi, Pak Harto, dan ASEAN
Ketika memegang keketuaan G-20 tahun lalu, Indonesia juga menampilkan berbagai show. Penutupan KTT G20 di Bali dilakukan dengan pesta ekstravaganza.
Negara-negara anggota G-20 senang dengan pertunjukan itu, tetapi mungkin tidak ada yang meniru model seremonial ala Indonesia itu.
Tahun ini keketuaan G-20 dipegang India. Publik akan melihat apakah nanti pada pembukaan dan penutupan konferensi India akan menampilkan atraksi tari-tarian India dan atau menampilkan artis-artis Bollywood.
Atau malah India lebih bersikap efisien karena kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Kali ini, level Indonesia di ASEAN juga memakai pola yang sama. Saat kick off di Bundaran HI itu sudah terlihat kentalnya acara seremonial.
Nanti pada saat konferensi puncak ASEAN hampir pasti akan ada pesta ekstravaganza seperti G-20 di Bali tahun lalu.
Di tengah kondisi global yang sedang berubah dengan cepat apa ASEAN masih relevan?
Indonesia mencoba menjadikan ASEAN masih tetap relevan. Hal itu terlihat dari tema ’ASEAN Matters: Epicentrum of Growth' yang dibuat Indonesia.
Pak Harto berada di garis terdepan memimpin negara-negara anggota ASEAN untuk menahan laju komunisme di Asia Tenggara. Sekarang situasinya berubah.
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Jokowi dan Gibran Lagi Cari Rumah, Mau Merapat ke Golkar? yang Benar Saja
- Mendagri Tito Maklumi Gibran Tak Hadiri Acara Penting Ini
- Malam-malam, Prabowo-Gibran Temui Jokowi di Istana
- Tip Bisnis dari Sri Agustin, Nasabah PNM Mekaar yang Dipuji Jokowi
- Airlangga Hartarto: Bagi Kami, Pak Jokowi dan Mas Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar