Jokowi Pengin Tarif PCR Turun, Bang Saleh Soroti Hal ini

Jokowi Pengin Tarif PCR Turun, Bang Saleh Soroti Hal ini
Penyediaan tes PCR di Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengapresiasi sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta tarif PCR turun menjadi Rp 300 ribu.

Namun, kata legislator Fraksi PAN itu, keinginan menurunkan tarif PCR tidak menyelesaikan masalah.

Pasalnya, biaya tes untuk mendeteksi Covid-19 itu tetap membebani masyarakat. Para penumpang pesawat dibebani tes PCR demi menggunakan transportasi udara.

Di sisi lain, tidak semua penumpang pesawat memiliki dana yang berlebih. Masih banyak orang yang merasa berat dengan beban membayar tes PCR.

"Nah, kalau hanya diturunkan dan diperpanjang masa berlakunya, akar masalahnya belum tuntas. Orang-orang tetap masih harus merogoh kocek lebih dalam untuk membayar tes PCR," kata Saleh dalam keterangan persnya, Selasa (26/10).

Eks Ketua PP Pemuda Muhammadiyah itu berharap Kepala Negara mau mengevaluasi kebijakan wajib PCR bagi penumpang pesawat.

Toh, kata dia, tes PCR tidak menjamin semua penumpang aman dan tidak tertular Covid-19. Bisa saja, setelah dites, di antara penumpang melakukan kontak erat dengan orang yang terpapar.

Akibatnya, kata Saleh, seseorang bisa terinfeksi dan menularkan di dalam pesawat. "Betul, tes PCR ini bisa meningkatkan kehati-hatian, tetapi apakah itu bisa diandalkan secara total? Rasanya tidak," ungkapnya.

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay turut mengomentari keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta tarif PCR turun menjadi Rp 300 ribu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News