Jokowi Tegaskan APBN 2022 Fokus 6 Prioritas, Belanja Kesehatan Jadi yang Utama

Jokowi Tegaskan APBN 2022 Fokus 6 Prioritas, Belanja Kesehatan Jadi yang Utama
Presiden Jokowi. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keterangannya selepas acara menjelaskan aktivitas konsumsi dan produksi masyarakat yang telah meningkat akan terus menjadi bekal untuk masuk ke 2022 yang lebih kuat lagi dari sisi pemulihan ekonomi.

"Consumer Confidence Index kita sudah mulai pulih bahkan mendekati sebelum terjadinya Covid," kata dia.

Sri Mulyani menerangkan Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia juga mengalami kenaikan dengan adanya kemampuan mengelola delta varian. Demikian juga dengan pertumbuhan indikator lain yang cukup kuat seperti ekspor, impor, dan konsumsi listrik.

Sri Mulyani juga menjelaskan APBN 2022 disusun dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5,2 persen, inflasi 3 persen, nilai tukar Rp 14.350 per dolar Amerika, suku bunga surat berharga negara 10 tahun di 6,8 persen, harga minyak USD 63 per barrel, lifting minyak USD 703 ribu barrel per hari, dan lifting gas 1.000.036 barrel per hari.

Untuk sasaran-sasaran yang akan dicapai 2022, yaitu tingkat pengangguran tahun depan diharapkan akan menurun pada level 5,5 hingga 6,3 persen.

Tingkat kemiskinan diharapkan bisa turun di bawah 9 persen lagi, yaitu antara 8,5 hingga 9 persen.

Gini rasio akan membaik di 0,376 hingga 0,378. Indeks pembangunan manusia akan terus meningkat di 73,41 hingga 73,46.

Nilai tukar petani akan dijaga di atas 100 yaitu 103 hingga 105, dan nilai tukar nelayan di 104 tinggal 106.

Presiden Joko Widodo menyatakan APBN 2022 difokuskan pada enam prioritas dengan tujuan membangkitkan ekonomi nasional dan mendukung reformasi struktural.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News