Jual Kerupuk Jengkol, Sebulan Kantongi Rp 35 Juta

jpnn.com, JAKARTA - Persoalan modal masih menjadi batu sandungan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Namun, pelaku UKM tidak pernah putus asa. Dengan segala keterbatasan dan serbuan produk asing, praktisi usaha UKM tampil penuh optimistis.
”Kami sudah mengenyam pahit getirnya usaha. Jadi, ya dijalani dengan senang,” tutur Direktur Marketing Rifat Haidar Rahmat (RHR) Eti Nurhaeti.
Sebagai pelaku usaha kecil, RHR memproduksi sejumlah produk.
Misalnya, kerupuk ikan tengiri, ikan tongkol, kerupuk jengkol, terasi udang dan kerupuk pasir.
Produk-produk itu dibanderol seharga Rp 25 ribu per bungkus. Usaha yang dilakoni Eti tidak menemui kendala serius.
Bahkan, permintaan atas produknya tidak pernah sepi. Tak ayal, setiap hari terdapat demand sebanyak 100 unit.
Permintaan itu datang dari berbagai pelanggan. Baik konsumen perorangan atau konsumen untuk dijual kembali (reseller).
Persoalan modal masih menjadi batu sandungan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
- Perkuat Budaya Keselamatan Berkelanjutan, KAI Raih Penghargaan di WISCA 2025
- Ketum HIPPI Jaksel Apresiasi Langkah Berani BI Perluas Ekspansi QRIS Lintas Negara
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- Bank Mandiri Catat Transaksi Digital Makin Meningkat
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini Kembali Merosot Tajam
- Harga Emas Antam Hari Ini 3 Mei Turun, Jadi Sebegini Per Gram