Jualan Sayur Keliling Bisa Beli Rumah, Mobil, dan 5 Sepeda Motor

”Hanya 3 tahun berjualan keliling di Kalimantan. Suatu hari, saya dapat informasi dari teman sesama pedagang keliling, bahwa salah satu teman yang uti-uti di Ternate sukses dengan pekerjaan ini,” kenangnya.
Di Ternate, Rizal tak langsung lanjut menjadi uti-uti. Ia butuh modal awal. Kemampuannya mengendarai truk dimanfaatkan untuk itu. Truk yang dikendarainya adalah truk pengangkut sembako di Tidore. Pekerjaan ini dilakoninya selama empat bulan.
”Upahnya Rp 1,3 juta per bulan. Uang itu saya gunakan untuk kredit sepeda motor dan mulai ngojek,” ungkapnya. Hanya butuh setahun baginya untuk melunasi kreditan motor. Setelah lunas, ia kembali menjadi uti-uti.
Sayuran dan rempah yang dijual Rizal beragam. Bayam, kangkung, sawi, terong kol, kentang, wortel, tahu, tempe, hingga bawang. Beberapa jenis ikan laut pun ada di rak sayuran Rizal. Harganya sedikit lebih mahal ketimbang harga pasar.
Namun kehadiran uti-uti seperti Rizal membuat para ibu rumah tangga lebih bisa menghemat waktu karena tak perlu lagi ke pasar. ”Tiap Subuh saya ke pasar dulu untuk beli bahan-bahan yang akan dijual. Setelah itu baru dijual keliling,” ujarnya.
Masing-masing uti-uti memiliki rute jualan. Rute ini dibuat berdasar kesepakatan bersama. Tujuannya adalah agar tak ada penjual yang ‘bertabrakan’ di tengah jalan.
”Saya dapat rute jualan di wilayah Tanah Tinggi, Jerbus, Jati Metro dan Kalumata,” kata pria yang telah mahir berbahasa daerah Ternate itu.
Dalam sehari, Rizal menghabiskan modal Rp 200 ribu untuk membeli bahan jualannya. Sedangkan penghasilan yang di dapatnya per hari Rp 300 ribu. ”Jadi tiap hari untung Rp 100 ribu,” akunya.
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu